Pengolahan
Air Limbah Cuci Mobil
– Dewasa ini, jasa cuci kendaraan bermotor semakin ngetrend di berbagai pelosok
perkotaan bahkan mulai masuk di pinggiran daerah. Dikarenakan Indonesia
merupakan negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 200
juta jiwa, seiring bertambahnya penduduk maka kebutuhan akan kendaraan juga
semakin bertambah. Dengan jumlah kendaraan bermotor terutama mobil yang
tergolong tinggi memberikan peluang muculnya usaha-usaha atau jasa pencucian mobil
bagi masyarakat di kota-kota besar.
Munculnya peluang usaha pencucian
mobil dianggap dapat menguntungkan, karena akan meningkatkan perekenomian serta
meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak usaha. Namun jika di lihat dari
aspek lingkungan, menjamurnya jasa pencucian mobil di kota-kota besar dapat
memperburuk kualitas lingkungan karena kebanyakan dari usaha pencucian mobil
yang ada tidak mengolah terlebih dahulu limbah atau air hasil pencucian mobil
melainkan langsung dibuang ke saluran air atau ke badan air yang ada. apabila
limbah tersebut dibuang di badan air dalam jumlah besar dapat mengakibatkan
kadar COD dan Surfaktan meningkat.
Limbah hasil pencucian mobil yang
dibuang langsung ini akan menyebabkan penurunan kualitas badan air atau lingkungan,
bahkan dapat menimbulkan masalah pencemaran pada perairan bilamana dibuang
secara terus menerus ke badan air atau lingkungan tersebut. Limbah yang
dihasilkan dari pencucian mobil ini memiliki konsentrasi COD berkisar antara 141-1019
mg/L berdasarkan beberapa hasil pengukuran karakteristik air limbah dari
pencucian mobil (Bhatti dkk., 2011). Air limbah yang akan dibuang ke badan air
harus memenuhi standar baku mutu lingkungan sesuai dengan SK. Gub. Jatim. No.
45 tahun 2002 tentang baku mutu limbah cair, dimana kadar COD yang akan dibuang
ke badan air golongan IV tidak boleh melebihi 600 mg/L. Namun, semakin
banyaknya limbah hasil pencucian mobil yang masuk ke perairan, menandakan
semakin banyaknya surfaktan yang mencemari dan mengakibatkan dampak-dampak
seperti self purification dari perairan yang tercemar zat tersebut menjadi
menurun.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui alternatif pengolahan yang lebih spesifik, khususnya yang efisien
dalam menurunkan konsentrasi pencemar limbah pencucian mobil, agar lebih aman
saat dibuang ke badan air, untuk menjaga kualitas perairan atau lingkungan.
Limbah hasil pencucian mobil ini umumnya mengandung bahan kimia atau
partikel-partikel lain, yang pengolahannya dapat dilakukan dengan proses sedimentasi,
filtrasi, dan adsorpsi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara
sedimentasi, filtrasi, dan adsorpsi dipandang sebagai pengolahan yang cukup
murah dan efisien. Pengolahan sedimentasi, filtrasi, dan adsorpsi pada dasarnya
memanfaatkan desain alat tersebut dan media yang digunakan, seperti penggunaan
media karbon aktif untuk menstabilkan kadar minyak pelumas bekas yang telah
bercampur dan menjadi satu dengan limbah pencucian mobil tersebut. Tujuan
penggunaan karbon aktif ini yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan partikel
koloid yang tidak terendapkan.
Pada penelitian ini akan
digunakan suatu teknologi yaitu reaktor saringan pasir (sand filter) dan
diikuti dengan Karbon aktif. Sand
filter diyakini dapat menurunkan
kadar-kadar pencemar dalam limbah pencucian mobil. Teknologi saringan pasir ini
juga dapat menjadi solusi yang menguntungkan karena selain harganya terjangkau,
hanya membutuhkan sedikit pemeliharaan dan beroperasi secara gravitasi. Sand filter dirancang dan dibuat khusus untuk
penggunaan yang bersifat sementara atau bersifat rumah tangga. Selama proses penyaringan,
air yang diolah akan dilewatkan pada media filter dengan kecepatan yang rendah.
Sedangkan karbon aktif sendiri merupakan material yang memiliki pori-pori besar
dan dapat menyerap apa saja yang dilaluinya (Roop Chand, 2005). Karbon aktif
sangat baik dalam memakan bakteri. Sebagai contoh fungsi karbon aktif yang
dipakai di obat diare norit dapat memakan bakteri dan racun yang ada di dalam
tubuh penderita (Priandani Manik, 2008).
Penggunaan karbon aktif pada saat
ini telah banyak sekali dikembangkan dalam proses pengolahan air. Karbon aktif biasanya
digunakan sebagai proses lanjutan setelah pengolahan fisik atau biologis
terlebih dahulu. Pada proses ini karbon aktif digunakan untuk mengurangi kadar
dari bahan-bahan organik terlarut yang ada dalam air. Disamping itu dengan
adanya kontak karbon aktif dengan air maka benda-benda partikel juga dapat ikut
dihilangkan. Dengan adanya proses adsorpsi tersebut maka zat-zat substansi
terlarut yang ada di air dapat terserap pada permukaan media karbon aktif
sehingga diharapkan air
yang keluar dari proses tersebut
telah memiliki kualitas yang baik. Kemudahan dalam penggunaan serta biaya yang
relatif murah dalam perawatannya menjadikan karbon aktif sebagai salah satu
alternatif teknologi yang digunakan dalam mengolah limbah.
Nah, demikian para pembaca
artikel singkat yang bisa kami sajikan. Selanjutnya, silakan disimak artikel
tentang Pengolahan
Air Limbah Pencucian Mobil Dengan Reaktor Saringan Pasir Lambat dan Karbon
Aktif. Bila Anda sedang membutuhkan berbagai peralatan cuci mobil hidrolik
yang mutunya bagus dan murah, silakan Anda untuk pesan di website ini. Terima kasih
atas kunjungannya.
Sumber: digilib.its.ac.id