Mengenal
Cairan Hidrolik – Pada
kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah tema yang sangat menarik
yaitu tentang cairan hidrolik. Cairan hidrolik ini sangat berguna dalam
kehidupan kita sehari-hari seperti dalam penerapan alat-alat berat. Nah, saya
ucapkan selamat membaca…!
A. CAIRAN HIDROLIK
Cairan hidrolik yang digunakan
pada sistem hidrolik harus memiliki ciri-ciri atau watak (properti) yang sesuai
dengan kebutuhan. Properti cairan hidrolik
merupakan hal-hal yang dimiliki oleh cairan hidrolik tersebut sehingga cairan hidrolik
tersebut dapat melaksanakan tugas atau fungsingnya dengan baik.
Adapun fungsi/tugas cairan hidrolik:
pada sistem hidrolik antara lain:
• Sebagai penerus tekanan atau
penerus daya.
• Sebagai pelumas untuk
bagian-bagian yang bergerak.
• Sebagai pendingin komponen yang
bergesekan.
• Sebagai bantalan dari
terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
• Pencegah korosi.
• Penghanyut bram/chip yaitu
partikel-partikel kecil yang mengelupas dari komponen.
• Sebagai pengirim isyarat
(signal)
B. SYARAT CAIRAN HIDROLIK
1. Kekentalan (Viskositas) yang
cukup
Cairan hidrolik harus memiliki
kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila
viskositas terlalu rendah maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis
sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan. Demikian juga bila viskositas
terlalu kental, tenaga pompa akan semakin berat untuk melawan gaya viskositas
cairan.
2. Indeks Viskositas yang
baik
Dengan viscosity index yang baik
maka kekentalan cairan hidrolik akan stabil digunakan pada sistem dengan
perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif.
3. Tahan api (tidak mudah
terbakar)
Sistem hidrolik sering juga
beroperasi ditempat-tempat yang cenderung timbul api atau berdekatan dengan
api. Oleh karena itu perlu cairan yang tahan api.
4. Tidak berbusa (Foaming)
Bila cairan hidrolik banyak
berbusa akan berakibat banyak gelembung-gelembung udara yang terperangkap dlam
cairan hidrolik sehingga akan terjadi compressable dan akan mengurangi daya
transfer. Di samping itu, dengan adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan
lebih besar.
5. Tahan dingin
Tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik
tidak mudah membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik
cair yang dikehendaki oleh cairan hidrolik berkisar antara 10°-15° C dibawah
suhu permulaan mesin dioperasikan (star-up). Hal ini untuk menantisipasi
terjadinya block (penyumbatan) oleh
cairan hidrolik yang membeku.
6. Tahan korosi dan tahan
aus
Cairan hidrolik harus mampu mencegah
terjadinya korosi karena dengan tidak terjadi korosi maka kontruksi akan tidak
mudah aus dengan kata lain mesin akan awet.
7. Demulsibility (Water
separable)
Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hidrolik,
karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam.
8. Minimal compressibility
Secara teoritis cairan
adalah uncomprtessible (tidak dapat
dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 %
volume untuk setiap penekanan 80 bar oleh karena itu dipersyaratkan bahwa
cairan hidrolik agar seminimal mungkin dpat dikempa.
C. MACAM-MACAM CAIRAN HIDROLIK
Pada dasarnya setiap cairan dapat
digunakan sebagai media transfer daya. Tetapi sistem hidrolik memerlukan
persyaratan-persyaratan tertentu seperti telah dibahas sebelumnya berhubung
dengan konstruksi dan cara kerja sistem.
1. Oli hidrolik (Hydraulic oils)
Oli hidrolik yang berbasis pada
minyak mineral biasanya digunakan secara luas pada mesin-mesin perkakas atau
juga mesin-mesin industri. Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai
dengan karakteristik serta komposisinya oli hidrolik dibagi menjadi tiga (3)
kelas :
•
Hydraulic oil HL
•
Hydraulic oil HLP
•
Hydraulic oil HV
Pemberian kode dengan huruf
seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :
Misalnya oil hidrolik dengan kode
: HLP 68 artinya :
H = Oli hidrolik
L = kode untuk bahan tambahan oli
(additive) guna meningkatkan pencegahan korsi dan/atau peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang
meningkatkan kemampuan menerima beban.
68 = tingkatan viskositas
oli
2. Cairan Hydroik tahan Api (Low
flammability)
Yang dimaksud cairan hidrolik
tahan api ialah cairan hidrolik yang tidak mudah atau tidak dapat terbakar. Cairan
hidrolik semacam ini digunakan oleh sistem hidrolik pada tempat-tempat
mesin-mesin yang resiko kebakarannya cukup tinggi seperti :
•
Die casting machines
•
Forging presses
•
Hard coal mining
•
Control units untuk power station turbines
•
Steel works dan rolling mills
Pada dasarnya cairan hidrolik
tahan api ini dibuat dari campuran oli dengan air dari oli sintetis.
D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM
HIDROLIK
Ssistem hidrolik memiliki
beberapa kelebihan diantaranya adalah:
a. Tenaga yang dihasilkan sistem
hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat berat seperti crane,
kerek hidrolik dll.
b. Oli juga bersifat sebagai
pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang dibandingkan dengan sistem
pneumatik.
c. Tidak berisik.
Di samping memiliki kelebihan, sistem
hidrolik juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut :
a. Fluida yang digunakan (oli)
harganya mahal.
b. Apabila terjadi kebocoran akan
mengotori sistem, sehingga sistem hidrolik jarang digunakan pada industri
makanan maupun obat-obatan.
E. KOMPONEN SISTEM HIDROLIK
Komponen-komponen sistem hidrolik
sebagai berikut :
a. Pompa hidrolik
Pompa hidrolik berfungsi mengisap
fluida oli hidrolik yang akan disirkulasikan dalam sistim hidrolik. Macam-macam
pompa hidrolik diantaranya adalah pompa roda gigi, pompa sirip burung, pompa
torak aksial, pompa torak radial dan pompa sekrup.
b. Aktuator hidrolik
Aktuator hidrolik dapat berupa
silinder hidrolik, maupun motor hidrolik. Silinder hidrolik bergerak secara
translasi sedangkan motor hidrolik bergerak secara rotasi.
F. PEMELIHARAAN CAIRAN HIDROLIK
Cairan hidrolik temasuk barang
mahal. Perlakuan yang kurang atau bahkan tidak baik terhadap cairan hidrolik
atau semakin menambah mahalnya harga sistem hidrolik sedangkan apabila kita
mentaati aturan-aturan tentang perlakuan/pemeliharaan cairan hidrolik maka
kerusakan cairan maupun kerusakan komponen sistem akan terhindar dan cairan hidrolik
maupun sistem akan lebih awet.
Panduan pemeliharaan cairan hidrolik
• Simpanlah cairan hidrolik
(drum) pada tempat yang kering, dingin dan terlindungi (dari hujan, panas dan
angin).
• Pastikan menggunakan cairan hidrolik
yang benar-benar bersih untuk menambah atau mengganti cairan hidrolik
kedalam sistem. Gunakan juga peralatan
yang bersih untuk memasukkannya.
• Pompakanlah cairan hidrolik
dari drum ke tangki hidrolik melalui saringan (pre-filter).
• Pantaulah (monitor) dan
periksalah secara berkala dan berkesinambungan kondisi cairan hidrolik.
• Aturlah sedemikian rupa bahwa
hanya titik pengisi tangki yang rapat-sambung sendiri yang ada pada saluran
balik.
• Buatlah interval penggantian
cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga oksidasi dan kerusakan cairan dapat
terhindar. (periksa dengan pemasok cairan hidrolik).
• Cegah jangan sampai terjadi
kontamisnasi gunakan filter udara dan filter oli yang baik.
• Cegah terjadinya
panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang pendingin (cooling) atau
bila terjadi periksalah penyebab terjadinya gangguan, atau pasang unloading
pump atau excessive resistence.
• Perbaikilah dengan segera bila
terjadi kebocoran dan tugaskan seorang maitenanceman yang terlatih.
• Bila akan mengganti cairan hidrolik
(apa lagi bila cairan hidrolik yang berbeda), pastikan bahwa komponen dan
seal-sealnya cocok dengan cairan yang baru, demikian pula seluruh sistem harus
dibilas (flushed) secara baik dan benar-benar bersih.
Demikian ulasan mengenai cairan
hidrolik. Semoga ada manfaatnya bagi para pembaca. Berikutnya, silakan dibaca
artikel tentang Sistem
Pneumatik.
Sumber: Wirawan dan Pramono (Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang)